
5 Cara Hindari Kesalahan dalam Outsourcing L&D
Motivator Indonesia | Public Speaking Indonesia | 5 Cara Hindari Kesalahan dalam Outsourcing L&D
“Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.”
— Steve Jobs
Outsourcing L&D kini jadi strategi penting, bukan sekadar cara menghemat biaya. Namun, banyak organisasi belum mendapatkan hasil optimal karena memperlakukan vendor hanya sebagai pelaksana, bukan mitra strategis. Akibatnya, program sering tidak relevan, kurang berdampak, dan tidak mendukung tujuan bisnis. Berikut 5 kesalahan umum yang sering terjadi dalam outsourcing L&D — dan bagaimana Anda bisa menghindarinya:
Baca juga: Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Interpersonal
1. Tidak Memiliki Strategi Pembelajaran yang Jelas
Organisasi sering terburu-buru mengalihdayakan pelatihan tanpa strategi atau tujuan yang jelas. Ini membuat vendor bekerja dengan asumsi, bukan data.
Solusi: Tetapkan arah dan tujuan pembelajaran yang selaras dengan strategi bisnis. Identifikasi kebutuhan, target hasil, serta indikator keberhasilan — lalu pastikan vendor memahami semuanya sejak awal.
2. Memilih Vendor Berdasarkan Harga, Bukan Kecocokan
Memilih vendor hanya karena harga murah sering kali mengorbankan relevansi konten dan kualitas pengalaman belajar.
Solusi: Cari mitra yang paham konteks industri dan budaya kerja Anda. Jalankan proyek uji coba untuk menilai kecocokan secara menyeluruh sebelum kerja sama jangka panjang dimulai.
3. Tidak Ada Penanggung Jawab Internal
Tanpa peran internal yang jelas, proyek mudah kehilangan arah, terlambat dievaluasi, dan gagal terintegrasi dengan program lain.
Solusi: Tetapkan pemilik proyek internal yang bertugas memantau, mengevaluasi, dan menjaga komunikasi dua arah dengan vendor.
4. Kurangnya Keterlibatan Tim Internal
Tanpa dukungan HR, manajer lini, atau pemangku kepentingan lain, pelatihan bisa dianggap tidak relevan dan sulit diimplementasikan.
Solusi: Libatkan mereka sejak tahap perencanaan, agar pelatihan sesuai kebutuhan nyata dan mendapat dukungan penuh saat dijalankan.
5. Mengabaikan Lokalisasi dan Aksesibilitas
Konten pelatihan yang dibuat seragam untuk semua wilayah sering kali tidak efektif karena tidak mempertimbangkan perbedaan bahasa, budaya, dan konteks lokal.
Solusi: Sesuaikan konten dengan kebutuhan lokal dan uji aksesibilitasnya sebelum peluncuran skala besar.
Outsourcing L&D dapat menjadi strategi yang kuat jika dilakukan dengan benar. Kuncinya adalah membangun kemitraan yang sejajar, menjaga arah internal yang jelas, dan selalu fokus pada kebutuhan peserta belajar. Hindari tujuh kesalahan di atas agar inisiatif L&D Anda lebih efektif dan berdampak jangka panjang.
Sumber: Prabhakar,B. 2025. 9 Common Mistakes in L&D Outsourcing and How to Prevent Them. Diakses pada 8 September 2025.https://trainingindustry.com/articles/learning-services-and-outsourcing/9-common-mistakes-in-ld-outsourcing-and-how-to-prevent-them/. Mari tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik https://ongkyhojanto.com/ atau untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Fujji 081882809909.
Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller
Founder Public Speaking Academy
Klik Disini:Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !
