
5 Prinsip Mendengarkan Yang Efektif
“If we were supposed to talk more than we listen, we would have two tongues and one ear.” – Mark Twain.
Public Speaking Academy | Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking | Prinsip Mendengarkan Yang Efektif
Seorang pendengar yang baik akan mendengarkan tidak hanya apa yang dikatakan, tetapi juga apa yang tidak dikatakan atau hanya sebagian yang dikatakan. Oleh karena itu, ‘mendengar’ yang efektif melibatkan pengamatan bahasa tubuh dan memperhatikan ketidakkonsistenan antara pesan verbal dan non-verbal, serta apa yang dikatakan pada saat tertentu.
Misalnya, jika seseorang memberi tahu Anda bahwa Mereka sedang baik-baik saja tetapi dengan dengan air mata yang mengalir, maka ada ketidaksesuaian antara pesan verbal dan non-verbal. Oleh karena itu, mendengarkan bukan hanya soal menggunakan telinga, tetapi juga mata Anda. Dan inilah 5 prinsip penting di balik mendengarkan yang harus diketahui !
Baca Juga : 5 Cara Mengembangkan Keakraban Dengan Kemampuan Komunikasi
1. Berhenti Berbicara
Ketika orang lain sedang berbicara, dengarkan apa yang Mereka katakan, jangan menyela, membicarakan Mereka atau menyelesaikan kalimat Mereka. Berhenti, cukup dengarkan saja. Baru ketika Mereka selesai berbicara, Anda bisa mengklarifikasi untuk memastikan apakah pesan yang Anda terima sudah tepat.
2. Singkirkan Gangguan
Fokus pada apa yang dikatakan. Jangan mencoret-coret, mengacak kertas, melihat ke luar jendela, atau bermain handphone. Bangunlah asumsi bahwa lawan bicara Anda akan menyampaikan hal yang sangat penting untuk Anda.
3. Berempati
Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain. Lihatlah masalah dari sudut pandang Mereka. Lepaskan ide-ide yang sudah terbentuk sebelumnya. Dengan memiliki pikiran terbuka Kita dapat lebih berempati sepenuhnya dengan pembicara. Jika pembicara mengatakan sesuatu yang tidak Anda setujui, tunggu dan buat argumen untuk melawan apa yang dikatakan tetapi tetap berpikiran terbuka terhadap pandangan dan pendapat orang lain.
4. Dengarkan Idenya, Bukan Hanya Kata-Kata
Anda perlu mendapatkan gambaran utuh, bukan hanya potongan-potongan informasi yang terpisah. Mungkin salah satu aspek yang paling sulit dari mendengarkan adalah kemampuan untuk menghubungkan potongan-potongan informasi untuk mengungkapkan ide-ide orang lain. Dengan konsentrasi yang tepat, menghindari gangguan, dan fokus maka proses ini akan menjadi lebih mudah.
5. Perhatikan Komunikasi Non-Verbal
Gestur, ekspresi wajah, dan gerakan mata semuanya bisa menjadi penting. Melihat dan mengambil informasi tambahan yang dikirimkan melalui komunikasi non-verbal. Informasi sesungguhnya dapat didapatkan melalui bahasa tubuh. Contoh : seseorang mengatakan bahwa dia sedang bahagia namun bahasa tubuhnya tertutup, tatapan matanya sendu, secara otomatis dalam benak Kita akan terlintas bahwa lawan bicara Kita sementara tengah berbohong. Karena “Emotion is created by motion. Whatever you’re feeling right now is related to how you’re using your body” – Tony Robbins.
Belajar ilmu komunikasi bukan hanya soal bagaimana berbicara di depan umum saja, tapi Kita harus mampu menjadi pendengar yang baik. Agar pesan yang ingin Kita sampaikan sesuai dengan apa yang audiens butuhkan. Mari Tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik publicspeakingacademy.co.id atau Untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Communication Mastery silahkan hubungi Ms. Ivena 0811 3440 909.
Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller Public Speaking Mastery Versi Gramedia Pustaka Utama
Founder Public Speaking Academy
Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !
Originally posted 2023-08-25 15:36:09.