3 Strategi Bangun Tim Multi Generasi

3 Strategi Bangun Tim Multi Generasi

Motivator Indonesia | Public Speaking Indonesia | 3 Strategi Bangun Tim Multi Generasi

“The future of work is multi-generational. Organizations that embrace this will outperform those that don’t.”Meghan M. Biro

Lima generasi kini berbagi ruang kerja yang sama — dari Baby Boomers hingga Gen Z. Ini membuka peluang besar bagi kolaborasi, tetapi juga menghadirkan tantangan nyata (miskomunikasi, stereotip usia, dan kepemimpinan yang belum siap). Berikut 3 strategi yang dapat membantu bangun tempat kerja yang inklusif, kolaboratif, dan harmonis untuk tim multi generasi:

Baca juga:6 Strategi Latih Pemimpin Jadi Pelatih

1. Selaraskan Nilai Lintas Usia di Tempat Kerja
Perbedaan motivasi dan ekspektasi antar generasi sering menjadi sumber gesekan. Namun, studi Harvard Business Publishing menunjukkan bahwa perbedaan nilai sebenarnya tidak sebesar yang diperkirakan.
L&D dapat:

  • Memfasilitasi dialog terbuka tentang nilai dan motivasi kerja.
  • Menggunakan alat seperti Insights Discovery untuk memahami gaya kerja tanpa terjebak stereotip usia.
  • Merancang program pengembangan karier yang fleksibel, agar setiap generasi merasa didukung sesuai aspirasi masing-masing.


2. Tingkatkan Komunikasi Lewat Kesadaran Diri
Salah paham bisa muncul saat gaya komunikasi berbeda ditafsirkan secara keliru. Contohnya, fokus Gen Z pada work-life balance kadang dianggap kurang komitmen oleh generasi lebih senior.
Solusinya:

  • Terapkan pelatihan untuk mengenali bias usia dan meningkatkan empati.
  • Audit bahasa organisasi untuk menghindari istilah yang diskriminatif, seperti “gaptek” atau “anak muda yang manja.”
  • Tetapkan kebijakan saling menghormati yang jelas dan terkomunikasikan dengan baik ke seluruh karyawan.


3. Bangun Kepemimpinan Inklusif dan Kolaboratif
Kepemimpinan yang efektif harus bisa menjembatani perbedaan generasi. Untuk itu, organisasi dapat:

  • Terapkan reverse mentoring agar karyawan muda bisa berbagi wawasan dengan senior, seperti yang dilakukan KPMG dan General Electric.
  • Berikan pelatihan kepemimpinan multigenerasi, seperti yang sukses dilakukan IÉSEG Business School di Prancis.
  • Bentuk tim proyek lintas usia untuk mendorong kolaborasi nyata dan saling menghargai perspektif berbeda.

Masa depan dunia kerja adalah lintas generasi. Organisasi yang berhasil bukan yang menghindari perbedaan, melainkan yang mengelolanya dengan bijak. Saatnya Anda menciptakan budaya kerja yang saling mendengarkan, belajar bersama, dan tumbuh lintas usia. Karena keberagaman generasi bukan tantangan tapi keunggulan kompetitif.

Sumber: Bowes, D. 2025. Strategies for Creating a Collaborative Multi-Generational Workforce. Diakses pada 3 juli 2025. https://trainingindustry.com/articles/strategy-alignment-and-planning/strategies-for-creating-a-collaborative-multi-generational-workforce/

Mari Tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik publicspeakingacademy.co.id atau Untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Aura 08113490909.

Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller Public Speaking Mastery Versi Gramedia Pustaka Utama
Founder Public Speaking Academy

Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !