
4 Teknik Pelatihan Ramah Otak
Motivator Indonesia | Public Speaking Indonesia | 4 Teknik Pelatihan Ramah Otak
“Memory is the residue of thought.” — Daniel T. Willingham
Di era pelatihan yang makin canggih dan digital, kita tetap harus mengingat satu hal penting: otak manusia belajar dengan cara yang manusiawi. Emosi, gerakan, pengalaman multisensori, dan pengulangan sangat penting agar materi benar-benar tersimpan dalam ingatan. Di sinilah pendekatan brain-friendly seperti model 4C dari Sharon Bowman—Connection, Content, Concrete Practice, Conclusion—menjadi sangat efektif. Berikut 4 teknik untuk pelatihan yang ramah otak dan berdampak jangka panjang:
Baca juga:3 Tips Gunakan Pelatihan untuk Retensi
1. Connection: Bangun Koneksi untuk Siapkan Otak
Sebelum peserta belajar hal baru, mereka perlu “menyalakan” ingatan lama. Strategi seperti diskusi berpasangan, berbagi pengalaman, memilih gambar yang mewakili perasaan, atau menyusun konsep bersama akan membangun relevansi dan rasa ingin tahu. Ini membuat otak lebih siap menyerap informasi, karena ada kaitan langsung dengan pengetahuan yang sudah ada.
2. Content: Sajikan Konten Secara Visual dan Terstruktur
Agar informasi tak cepat hilang, materi harus disampaikan secara singkat, visual, dan terfokus. Gunakan alat bantu seperti peta pikiran, lembar contekan bergambar, ilustrasi proses, dan latihan isi-kosong. Potong sesi menjadi bagian kecil dan selingi dengan diskusi atau aktivitas. Pendekatan ini membantu otak mengorganisasi informasi dengan lebih efisien.
3. Concrete Practice: Gunakan Latihan Aktif untuk Penguatan
Semakin banyak peserta berbicara, bergerak, dan mencoba sendiri, semakin kuat ingatan mereka. Ajak mereka mempraktikkan materi lewat teach-backs, debat, roleplay, atau proyek kelompok. Aktivitas ini menantang otak untuk berpikir, memproses, dan merespons secara emosional yang semuanya memperkuat daya ingat.
4. Conclusion: Akhiri dengan Refleksi dan Rencana Nyata
Jangan biarkan sesi pelatihan berakhir tanpa penutup yang kuat. Latihan seperti menulis kartu pos untuk diri sendiri, menyusun ringkasan kreatif, atau berbagi tiga poin penting dengan rekan kerja, membantu peserta memproses dan menyimpan pelajaran. Refleksi menciptakan pemicu memori tambahan dan mendorong penerapan nyata di dunia kerja.
Pelatihan yang selaras dengan cara kerja otak bukan hanya lebih efektif, tapi juga lebih membekas. Ketika peserta aktif berpikir, bergerak, dan merasa, pelajaran akan lebih mudah diingat. Mari ubah sesi pelatihan Anda jadi pengalaman yang melekat. Terapkan teknik ramah otak mulai hari ini!
Sumber: Landay, S.D. 2025. Make It Stick: How to Boost Retention with Brain-Friendly Training. Diakses pada 17 Juli 2025. https://trainingindustry.com/articles/content-development/make-it-stick-how-to-boost-retention-with-brain-friendly-training/
Mari Tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik publicspeakingacademy.co.id atau Untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Aura 08113490909.
Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller Public Speaking Mastery Versi Gramedia Pustaka Utama
Founder Public Speaking Academy
Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !