4 Rahasia Sukses Training Bermain Peran

4 Rahasia Sukses Training Bermain Peran

Motivator Indonesia | Public Speaking Indonesia | 4 Rahasia Sukses Training Bermain Peran

“Courage starts with showing up and letting ourselves be seen.” — Brené Brown

Bermain peran adalah metode pelatihan populer untuk mengasah kemampuan komunikasi dalam situasi sulit. Namun, banyak karyawan membencinya. Kenapa? Karena pendekatannya sering memicu rasa malu, tekanan sosial, dan kecemasan tampil di depan umum.

Baca juga:5 Cara Mempromosikan Program Pembelajaran

Untungnya, pelatihan berbasis deliberate practice—latihan terstruktur dan berulang dalam lingkungan aman—telah terbukti jauh lebih efektif untuk membangun kepercayaan diri dan kompetensi komunikasi. Berikut 4 rahasia untuk menyusun training bermain peran yang efektif dan bisa benar-benar berhasil:

1. Ganti “Akuarium” dengan Zona Aman
Jangan paksa peserta bermain peran di depan tim atau atasan. Gunakan sesi privat, baik virtual maupun tatap muka, agar peserta merasa aman mencoba dan gagal tanpa rasa malu. Pengalaman latihan yang tenang justru mendorong keberanian dan rasa percaya diri.

2. Gunakan Skenario Nyata yang Relevan
Peserta akan lebih terlibat saat materi mencerminkan situasi kerja mereka sendiri. Rancang simulasi berdasarkan tantangan dunia nyata mereka bukan template generik. Ketika konteksnya akrab, latihan terasa lebih penting dan berdampak.

3. Libatkan AI dan Evaluasi Objektif
Teknologi kini memungkinkan pelatihan berbasis avatar dan evaluasi terukur tanpa bias. Keterampilan seperti empati, intonasi, dan respons verbal dapat dilatih bersama AI atau pelatih profesional, lalu dinilai tanpa membuat peserta merasa dihakimi publik.

4. Sisipkan Refleksi dan Umpan Balik Terarah
Latihan tanpa refleksi mudah dilupakan. Tambahkan jeda 1–2 hari setelah latihan sebelum memberikan umpan balik. Refleksi tertunda, seperti rekaman audio pribadi, membantu peserta mencerna pengalaman dan menyadari pola komunikasi mereka secara lebih jujur.

Training dengan metode bermain peran bukan tentang tampil sempurna di depan umum. Ini soal menciptakan ruang aman untuk latihan nyata, dengan teknologi yang mendukung dan pendekatan yang manusiawi. Saat peserta merasa aman untuk gagal, mereka justru belajar lebih cepat dan berbicara lebih berani.

Sumber: Sabourin, R. 2025. Why Does Everyone Hate Role-Playing? How to Master Difficult Conversations Without the Cringe. Diakses pada 01 Juli 2025. https://trainingindustry.com/articles/learning-technologies/why-does-everyone-hate-role-playing-how-to-master-difficult-conversations-without-the-cringe/

Mari Tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik publicspeakingacademy.co.id atau Untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Aura 08113490909.

Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller Public Speaking Mastery Versi Gramedia Pustaka Utama
Founder Public Speaking Academy

Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !