Tips membuat Aturan Dalam Presentasi

Tips membuat Aturan Dalam Presentasi

Motivator Indonesia | Public Speaking Indonesia | Tips membuat Aturan Dalam Presentasi


Apakah Anda ingin membuat audiens terlibat dalam presentasi? Keterlibatan Audines akan membuat suasa kelas menjadi “hidup” dan sekaligus mendorong audiens masuk lebih dalam ke materi ajar yang Anda sampaikan. Salah satu cara yang efektif untuk hal ini adalah dengan membuat aturan main.

Namun, seringkali aturan dibuat hanya sekedar himbauan dan tidak “serius” dalam menegakannya dan akibatnya aturan tidak dijalankan oleh audiens dan berimbas pada efektifitas kelas yang anda pimpin.

Inilah cara membuat aturan main sehingga mengkondisikan audiens dalam posisi siap belajar :


Baca Juga : 3 Momen Ideal Menggunakan Metode Bercerita Dalam Presentasi
1. Jika ingin audiens belajar dengan gembira
Contoh cara menyampainkan:
“Bapak Ibu, manusia punya dua belahan otak, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi di bidang bahasa, urutan, logika, dan angka, sedangkan otak kanan di bidang warna, kesadaran ruang, gambar, dan kreativitas. Agar sukses, kita membutuhkan kreativitas. Setuju? Penelitian membuktikan hanya melalui proses belajar yang gembiralah otak kanan akan berfungsi maksimal dan menghasilkan kreativitas. Oleh karera itu, aturan main pertama kita saat ini adalah Anda harus belajar dengan gembira.”

2. Jika ingin audiens mematikan HP
Contoh cara menyampaikan:
“Bapak Ibu, saya sangat kagum kepada Anda yang mau menginvestasikan waktu, tenaga, dan uang untuk datang ke seminar ini. Tepuk tangan untuk Anda semua. Saya pribadi juga sangat ingin memberikan yang terbaik kepada Anda dalam proses belajar ini. Oleh karena itu, setujukah Anda sebelum saya mulai kita singkirkan dulu hal-hal yang sering membuat kita tidak bisa berfokus? Salah satunya HP.

Nah, sekarang tolong keluarkan HP Anda dan matikan, atau minimal silent. Ada dua alasan penting HP Anda harus mati. Pertama, agar Anda bisa berfokus dan tidak mengganggu tetangga di kiri-kanan Anda. Kedua, agar tidak mengganggu pembicara.

Saya punya kebiasaan yang buruk kalau ada HP berbunyi, saya lupa apa saja yang sudah saya sampaikan dan mengulanginya dari awal. Bayangkan, seminar kita hari ini sampai jam 6 sore. Kalau 1 menit sebelum jam 6 ada HP berbunyi, mohon maaf, karena lupa, saya akan ulangi dari awal sehingga Anda pulang jam 12 malam.

Baik, semua sepakat untuk mematikan HP, setuju? Kalau masih ada HP yang berbunyi, hukuman apa yang kita berikan kepada pemiliknya? Nyanyi sambil goyang setuju? Sekali lagi, kalau ada HP yang berbunyi, pemiliknya kita hukum bernyanyi di depan ruangan sambil bergoyang ngebor, pata-pata, dan gergaji.”

3. Jika Anda menginginkan audiens memberikan respons
Contoh cara menyampaikan:
“Bapak Ibu, menurut hasil penelitian dari Edgar Dale bila dalam setiap seminar atau pelatihan yang Anda ikuti Anda hanya membaca materi yang diberikan, Anda hanya akan ingat maksimal 10% dari materi yang disampaikan. Jika Anda mendengarkan materi yang disampaikan, Anda akan ingat maksimal 20% dari materi yang disampaikan. Kalau Anda melihat slide, mendengarkan pembicara, dan melihat flip chart, Anda akan mengingat maksimal 30% dari materi yang disampaikan. Dan jika Anda mau berpartisipasi dengan memberikan respons, Anda akan mengingat lebih dari 75% materi yang disampaikan. Jadi, mari kita sepakat untuk berpartisipasi aktif dengan merespons apa yang saya sampaikan.”


Dalam Presentasi, memiliki keterampilan yang mampu menjadi magnet untuk para audiens agar memperhatikan kita sebagai pembicara merupakan keterampilan yang sangat penting. Yuk coba terapkan 3 aturan dasar di atas agar dapat membuat presentasi yang tidak membosankan dan mari tingkatkan kemampuan diri Anda dengan klik https://ongkyhojanto.com/ atau untuk menanyakan mengenai Training Motivation Mastery atau Training Public Speaking silahkan hubungi Ms. Via 081882850909

Klik Disini : Bangkit dari kegagalan