![Menyenangkan Audiens Saat Berpidato](https://publicspeakingacademy.co.id/wp-content/uploads/2016/09/Menghibur-Audience.gif)
Menyenangkan Audiens Saat Berpidato
Menyenangkan Audiens Saat Berpidato
“Saya bekerja untuk menghormati publik secara total dan mereka membayar saya untuk bekerja” Jose Mourinho
Salah satu tugas terpenting pembicara, selain menyampaikan ide-ide yang tertuang dalam berpidato adalah “memuaskan” audiens. Ada sejumlah cara untuk membuat audiens puas dengan training yang Anda selenggarakan, seperti hal berikut:
- Game
Buatlah permainan kelompok untuk menjelaskan suatu hal. Setiap permainan yang Anda buat harus memiliki keterkaitan dengan game yang akan Anda lakukan. Permainan bisa dilakukan oleh dua atau tiga orang secara berkelompok.
- Humor
Humor bisa berasal dari pengalaman Anda atau pengalaman orang lain, namun harus diingat bahwa jangan sampai humor yang Anda sampaikan mengandung unsur SARA.
- Libatkan Panca Indera Audiens (visual, auditory, kinestetik)
Manusia memasukkan informasi melalui pancaindra. Dari kelima indra itu ada “kegemaran” sebagai tempat masuk informasi terbanyak. 55% indra penglihatan (visual), 37% indra pendengaran (auditory), dan 8% indra gerak (kinestetik). Karena Audiens Anda terdiri atas tiga tipe ini, setiap presentasi Anda harus melibatkan ketiga indra tersebut, misal:
- Membuat Slide presentasi
- Menyisipkan viedo dalam presentasi
- Memutar lagu saat memulai acara, diskusi, jeda, maupun selesai acara
- Menyiapkan cerita atau kisah yang menyentuh sebagai inspirasi
- Buat audiens banyak bergerak, dengan senam atau melompat-lompat.
- Cerita
Kumpulkan cerita-cerita motivasi, seperti kisah orang yang sukses di bidang tertentu, yang bisa Anda gunakan untukn menambah “bumbu” dalam menciptakan gambar di benak audiens. Anda pasti pernah mendengar kata-kata berikut:
“Kepalaku seperti mau pecah”
“Aku bahagia seperti burung berkicau”
“Hidup itu ibarat semamngkuk buah ceri”
Itulah metafora, yang memberikan makna dan intensitas emosional yang lebih besar. Apakah metafora itu? Metafora itu symbol, dan karenanya bisa menciptakan intensitas emosional yang lebih cepat dan lengkap daripada kata-kata tradisional yang kita gunakan. Cara membangun metafora:
- Identifikasi masalah secara jelas
- Cari karakter dan struktur dari masalah itu
- Cari situasi yang setara/seimbang
- Cari solusi yang berbentuk pelajaran
Ketika menggunakan metafora dalam berkomunikasi, Anda mendapat beberapa manfaat diantaranya:
- Merangsang kreatifitas
- Menciptakan kegembiran
- Membangkitkan emosi
- Memberi pencerahan
- Memberi perhatian
Menciptakan kesenangan hidup
Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery.
Mau tingkatkan kemampuan public speaking anda ? Klik www.publicspeakingacademy.co.id
Dan anda bisa konsultasi workshop public speaking ke :
Ms Eli 08113440909 /Ms Tya 08113490909
Originally posted 2016-12-08 10:27:45.