Jeda dan Pengaruhnya
Jeda dan Pengaruhnya
Dalam pidato publik, jeda bukan semata-mata diam―tetapi diam yang sengaja dilakukan agar pidato memberi kesan bagi audiensi. Salah satu metode yang paling penting untuk mengembangkan kekuatan berbicara didepan umum adalah memberi jeda kata atau frasa penting. Konsentrasi menjadi kata penting dalam sebuah pidato, tidak ada jeda yang tepat sasaran tanpa adanya konsentrasi.
1. Jeda Memungkinkan Pembicara Mengumpulkan Kekuatan Sebelum Menyampaikan Gagasan Penting.
Gunakan logika yang sama di dalam pikiran Anda, jika Anda ingin menyampaikan gagasan yang sangat efektif, beri jeda sebelum mengucapkannya. Konsentrasikan kekuatan pikiran Anda. Bicara adalah perak, diam adalah emas. Diam disebut sebagai “bapak dari pidato”.
2. Jeda Mempersiapkan Pikiran Pendengar untuk Menerima Pesan Anda.
Gerakan yang paling sempurna adalah irama. Bagian dari irama adalah jeda. Jeda memberi kesempatan bagi audiens Anda untuk mengistirahatkan dan membarui kekuatan perhatiannya. Apa yang Anda ucapkan setelah diam sejenak, akan memiliki kekuatan atau pengaruh yang lebih besar.
3. Jeda Menghasilkan Efek Ketegangan yang Efektif.
Ketegangan memiliki andil besar atas ketertarikan kita terhadap kehidupan, begitu juga dengan pidato Anda. Jeda merupakan instrument berharga di tangan seorang pembicara terlatih untuk membangkitkan dan mempertahankan ketegangan.
4. Jeda Setelah Gagasan Penting: Memberi Waktu bagi Audiensi Untuk Menyerapnya.
Sebuah pidato, sama seperti hujan, tidak akan menyerap ke dalam pikiran pendengar jika disampaikan terlalu cepat. Jika Anda sudah menyampaikan gagasan besar kepada audiensi, beri jeda selama beberapa detik untuk membiarkan mereka memikirkannya. Perhatikan seperti apa pengaruhnya. Setelah mereka menyerap gagasan yang Anda sampaikan, Anda sudah bisa kembali menyampaikan ide-ide lain terkait materi pidato Anda. Jangan terburu-buru. Anda memiliki waktu yang sangat banyak. Audiensi Anda akan menunggu Anda. Diam adalah salah satu hal yang paling mengesankan di dunia. Kuasailah, dan manfaatkan melalui penggunaan jeda.
Gagasan lebih penting daripada tanda baca. Itu yang harus memandu Anda dalam menggunakan jeda. Jangan salah membedakan antara jeda untuk aksentuasi dan jeda alami yang muncul akibat menarik napas dan pengucapan kata-kata.
Demikian dari saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi Koran Kontan
Penulis buku best seller Public Speaking Mastery.
Mau tingkatkan kemampuan public speaking anda ? Klik www.publicspeakingacademy.co.id
Dan anda bisa konsultasi workshop public speaking ke :
Ms Eli 08113440909 /Ms Tya 08113490909
Originally posted 2016-12-20 09:27:01.