
Pipo Dan Embro
Menurut halodoc.com edisi 04 Maret 2021 cerita memiliki berbagai manfaat diantaranya : dapat meningkatkan kemampuan untuk berbahasa, melatih daya ingat dan mengembangkan daya imajinasi.
Cerita Perumpamaan | Story Telling | Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking
Baca Juga : Siapa Tokohnya Dan Apa Efeknya ?
Di sebuah desa ada dua orang pemuda yang bersahabat, Mereka bernama Pipo dan Embro. Mereka berdua ingin menjadi orang yang kaya raya di desanya. Maka dengan begitu Mereka berdua mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang. Suatu hari, bapak kepala desa membuka lowongan pekerjaan dan sang kepala desa memanggil pipo dan embro. Dikatakannya, desa Mereka memerlukan pekerja untuk mengambil air dengan ember dari mata air di gunung dan kemudian disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Jaraknya cukup lumayan jauh dan berkelok-kelok serta naik turun bukit. Singkat cerita, Pipo dan Embro memenuhi permintaan kepala desa. Dan Mereka akan dibayar sesuai dengan jumlah ember yang Mereka bawa. Keesokan harinya, mulailah Pipo dan Embro mengambil air dari mata air di gunung. Tanpa mengenal lelah Mereka bolak balik mengambil air dari satu-satunya sumber mata air terdekat di desanya itu.
Suatu ketika Embro mempunyai ide untuk memperbesar ukuran embernya, sehingga hasil yang dia dapat pun semakin besar. Sedangkan Pipo mulai berpikir kritis dan menemukan ide untuk membangun saluran pipa dari mata air di gunung ke desa Mereka. Gagasan itu pun segera disampaikannya ke Embro, sahabatnya. Embro pun mendengarkan ide dari Pipo, namun dirinya berpendapat berbeda dan menolak ide itu. Hal itu dianggap buang-buang waktu dan melelahkan. Apalagi Mereka harus mengangkat ember setiap hari. Memang ide pipo tidak mudah dan banyak orang yang mengatainya pemimpi. Tapi pipo tidak memperdulikan omongan orang, ia tetap berusaha membangun saluran pipa itu sendiri walaupun harus memakan waktu yang cukup lama. Sambil membuat saluran pipa, pipo masih tetap melakukan tugasnya tiap hari untuk membawa ember berisi air dari mata air dibawanya ke desa. Di waktu luangnya maupun di waktu liburnya pipo tetap melanjutkan proyek saluran pipanya tanpa henti.
Embro terus bekerja keras, ia memang berhasil. Benar saja, pundi-pundi uang Embro pun semakin bertambah. Dia bisa membangun gubuknya menjadi lebih besar, sawah, sapi dan kuda, serta berfoya-foya dengan membeli minuman dibar sehabis ia pulang mengangkut air. Tahun demi tahun berlalu. Embro yang dulu kuat pun semakin lelah, dia menua seiring bertambahnya usia dan keadaan badan embro yang sudah mulai membungkuk karena terlalu sering mengangkut air. Ember yang dibawanya semakin mengecil dan dari dua ember, akhirnya hanya bisa membawa satu ember. Bahkan terkadang dia sakit sehingga tidak bisa mengangkat ember. Padahal dia dibayar sesuai dengan jumlah ember yang dibawa.
Tahun demi tahun pekerjaan dilakukan dengan baik, akhirnya Pipo berhasil mewujudkan ide saluran pipanya dari mata air di gunung ke desanya. Air pun akhirnya mengalir dengan mudah ke desa Mereka, tanpa harus bolak balik mengangkat ember. Pipo menikmati hasil dari jerih payahnya selama ini. Dan pundi-pundi uang untuk Pipo pun ikut mengalir seiring aliran deras air ke desa Mereka. Dan pipo merasa senang dengan usahanya itu yang tidak sia-sia.
Inilah cara bercerita menggunakan konsep perumpamaan, dalam Seminar Story Telling akan dikupas mengenai konsep lainnya.
Ingin membaca artikel menarik lainnya ?
Bisa kunjungi web Kami di publicspeakingacademy.co.id
Demikian Saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller
Founder Public Speaking Academy
Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga bermanfaat !
Originally posted 2023-07-12 13:48:53.