Mempertahankan Perhatian Audiens
Mempertahankan Perhatian Audiens
Antusiasme berasal dari dua kata Yunani: en yang berarti dalam; dan theos yang berarti Tuhan. Antusiasme secara harfiah berarti Tuhan ada dalam diri kita. Orang yang antusiasme adalah orang yang berbicara seolah ia dimiliki oleh tuhan. Pidato persuasive berasal dari hati ke hati, bukan dari pikiran ke pikiran. Ini merupakan fakta paling penting untuk diingat. Setiap waktu kita bicara tentang penentuan sikap orang-orang yang mendengarkan kita. Jika kita lesu, mereka juga akan bersikap lesu, tetapi jika kita bersungguh-sungguh tentang apa yang kita katakan, mengatakannya dengan perasaan, spontan, kuat dan berkeyakinan, mereka pun akan bersemangat dengan apa yang kita sampaikan.
Berikut ada tiga penjelasan mengenai cara mempertahankan perhatian audiens:
- Milikilah Sesuatu Yang Sangat Ingin Anda Katakan
Inti dari pidato yang baik adalah bahwa pembicara benar-benar mempunyai sesuatu yang ingin dikatakan. Setiap pendengar yang cermat bisa mendeteksi apakah Anda bicara dari kesan luar saja atau apakah ekspresi Anda berasal jauh dari dalam diri Anda. Carilah sumber tersembunyi yang terkubur dalam diri Anda. Carilah fakta dan penyebab dibalik fakta. Berkonsentrasilah hingga pada akhirnya Anda lihat bahwa semuanya terkondisi karena persiapan yang benar. Persiapan hati sama pentingnya dengan persiapan kepala.
- Bertindak Sungguh-sungguh
Untuk merasakan kesungguhan dan antusiasme, berdiri dan bertindaklah secara sungguh-sungguh. Berhentilah bersandar pada meja. Tegak dan bersikaplah tegap. Jangan buat banyak gerakan gugup yang akan memperlihatkan kurangnya ketenangan. Kendalikan diri Anda secara fisik. Gunakan gerak tubuh yang empatik. Saat memberikan pidato di hadapan suatu kelompok besar, gunakanlah mikrofon. Aturlah mikrofon agar sejajar dengan mulut Anda. Bicaralah dalam nada suara alami Anda, tidak perlu berteriak di depan mikrofon.
- Cintai dan Ketahui Audiens Anda
Ahli pidato sekalipun bisa gagal berkomunikasi secara efektif jika audiens tidak memahami pesannya. Pilihlah kata-kata yang mudah dipahami audiens. Jika audiens Anda memiliki latar belakang teknis, maka Anda bisa memanfaatkan terminologi teknis. Audiens Anda akan dengan jelas memahami istilah-istilah tersebut. Tetapi, jia Anda memberikan materi teknis kepada audiens yang tidak familiar dengannya, hindarilah bahasa teknis dan terjemahkanlah ke dalam kata-kata yang bisa mereka pahami.
Dalam Buku Public Speaking Mastery milik Bapak Ongky Hojanto yang bisa dipesan melalui nomor dibawah ini juga menjelaskan tentang bagaimana cara menghibur audiens dan membuat audiens tetap fokus pada apa yang sedang Anda sampaikan, atau bisa di akses melalui http://publicspeakingacademy.co.id/workshop/ .
Sekian dan Salam Sukses.
Public Speaking for Success by Dale Carnegie
Konsultasi workshop Public Speaking ke :
Ms Eli 08113440909 /Ms Tya 08113490909
Originally posted 2017-02-14 10:06:51.