4 Cara Membuat Manpower Planning

4 Cara Membuat Manpower Planning

‘Hiring the wrong people is the fastest way to undermine a sustainable business.’ – Kevin J. Donaldson


Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking | Manpower Planning

Kesalahan dalam proses rekrutmen, termasuk memilih orang yang salah, dapat mempengaruhi kestabilan bisnis. Untuk itu, setiap perusahaan dianjurkan memiliki Manpower Planning untuk meminimalisir risiko tersebut. Manpower Planning atau Perencanaan Tenaga Kerja terdiri dari beberapa hal diantaranya : mengalokasikan jumlah orang yang tepat, jenis orang yang tepat di tempat yang tepat dan waktu yang tepat untuk melakukan hal-hal yang diperlukan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Manpower Planning terdiri dari dua tahap yakni menganalisis sumber daya manusia saat ini dan memprediksi kebutuhannya di masa depan, baru kemudian Anda dapat menyusun Employment Program. Manfaat Manpower Planning untuk perusahaan diantaranya:

a. Kekurangan dan kelebihan dapat diidentifikasi sehingga tindakan cepat dapat diambil kapanpun diperlukan.

b. Membantu mengidentifikasi bakat atau skill karyawan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh karyawan melalui pelatihan yang sesuai.

c. Terhindar dari risiko kelebihan staff.

d. Membantu dalam pertumbuhan dan diversifikasi perusahaan.

Lalu bagaimana cara untuk Membuat Manpower Planning ?


Baca Juga : 5 Dampak Negative Dari Kurangnya Pelatihan Pengembangan Karyawan

Berikut adalah 4 Cara Membuat Manpower Planning :

1. Menganalisis kebutuhan tenaga kerja saat ini

Sebelum seorang manajer membuat prediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan, tenaga kerja saat ini harus dianalisis. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal seperti: tipe organisasi atau perusahaannya, jumlah departemen dan karyawan di unit kerja tersebut. Setelah semua indikator terkumpul, baru kemudian manajer dapat memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan.

2. Membuat prediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan

Ada beberapa teknik ‘prediksi’ kebutuhan tenaga kerja yang biasa digunakan perusahaan:

Expert Forecast: Keputusan informal, survei expert formal, dan teknik Delphi.

Trend Analysis: Kebutuhan tenaga kerja dapat diproyeksikan melalui ekstrapolasi (memproyeksikan tren masa lalu), indeksasi (menggunakan tahun dasar sebagai basis), dan analisis statistik.

Work Load Analysis: Tergantung pada sifat beban kerja di suatu departemen, di cabang atau di dalam suatu divisi.

Work Force Analysis: Memperhitungan waktu dan periode produksi, agar bisa menentukan besaran tunjangan atau pendapatan sesuai kebutuhan tenaga kerja.

– Metode lain: Dengan bantuan komputer untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, seperti analisis anggaran dan perencanaan, regresi, analisis usaha baru.

3. Menyusun Employment Program

Setelah semua data tenaga kerja saat ini sudah dianalisis dan dibuat prediksinya untuk kebutuhan masa depan, employment program dapat disusun dan dikembangkan sesuai dengan data tersebut, yang akan mencakup perekrutan, prosedur seleksi, dan rencana penempatan.

4. Merancang Training Program

Proses desain akan didasarkan pada tingkat diversifikasi, rencana ekspansi, program pengembangan, dan lain-lain. Hal ini juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan dan pengetahuan para pekerja.

Mari segera buat dan terapkan Manpower Planning dalam perusahaan Anda agar proses rekrutmen lebih efisien, serta agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

Ingin membaca artikel menarik lainnya?

Bisa kunjungi website kami di www.publicspeakingacademy.co.id

Demikian saya Ongky Hojanto

Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan

Penulis Buku Best Seller

Founder Public Speaking Academy


Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga Bermanfaat !

Source:

https://www.managementstudyguide.com/manpower-planning.htm

Originally posted 2023-03-02 14:58:22.