5 ‘Penyakit’ Manajemen Yang Dapat Menghambat Kesuksesan Anda
Mary Walton menggambarkan ada Lima ‘Penyakit’ Manajemen bentukan Dr W. Edwards Deming dalam bukunya tahun 1986, “Deming’s Management Method”. Deming adalah seorang pakar manajemen yang disegani, yang menciptakan alat-alat berpengaruh lainnya, seperti 14-Point Philosophy dan Plan-Do-Check-Act.
Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking | Manajemen Yang Menghambat Kesuksesan
Kata ‘penyakit’ yang dimaksud Walton adalah prinsip, sikap, dan perilaku yang dapat mencegah suatu organisasi mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. Meskipun Deming awalnya mengembangkan kerangka kerja ini untuk manajer di bidang manufaktur, model ini berguna bagi siapa saja yang berperan dalam manajemen. Dan inilah 5 penyakit manajemen yang dapat menghambat kesuksesan Anda !
Baca Juga : 10 Kesalahan Yang Sering Dilakukan HRD Selama Proses Rekrutmen
1. Tidak Ada Tujuan Yang Konsisten
Penyakit ini muncul ketika sebuah organisasi sering mengubah strategi, pendekatan manajemen, atau tujuannya, atau ketika tidak mendefinisikannya dengan jelas. Akibatnya banyak upaya yang dikeluarkan, tetapi sangat sedikit yang dicapai.
Ini juga dapat berdampak negatif pada karyawan, karena Mereka merasa sulit untuk berkomitmen pada pekerjaan dalam jangka panjang. Saat prioritas berubah, Mereka bisa frustrasi dan kecewa yang mengakibatkan semangat kerja rendah, produktivitas rendah, dan tingginya pergantian karyawan.
2. Fokus Pada Keuntungan Jangka Pendek
Terkadang, perusahaan hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek daripada kesuksesan jangka panjang. Ini sering terjadi ketika pemegang saham menuntut dividen yang lebih besar, atau BOD fokus pada pertumbuhan jangka pendek.
Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa masalah. Misalnya, kualitas produk menurun karena fokus pada target dan bisa menumbuhkan rasa takut pada timnya, dan Mereka cenderung gagal berinovasi.
3. Mengelola Dengan ‘Ketakutan’
Menurut Deming, perusahaan organisasi dapat menggunakan performance review untuk “mengelola dengan rasa takut”, dan ini menyebabkan orang berfokus pada kinerja jangka pendek dengan mengorbankan kesuksesan jangka panjang.
4. Pergantian Manajemen Senior
Organisasi dengan perputaran staf yang tinggi pada posisi manajemen senior tidak akan pernah mencapai potensi penuhnya karena beberapa alasan. Pertama, butuh waktu bagi manajer untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang peran Mereka. Mereka juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan hubungan yang kuat, membangun kepercayaan, dan mengembangkan keahlian. Perputaran staf yang tinggi di posisi manajemen senior juga dapat menunjukkan masalah ketidakpuasan kerja dan berdampak pada pergantian staf di seluruh divisi.
5. Fokus Pada Angka Yang “Terlihat” Saja
Beberapa perusahaan jauh lebih memperhatikan angka penjualan bulanan dan pengeluaran seperti pajak, penggajian, dan pengeluaran, daripada faktor subyektif seperti pelanggan yang senang, kualitas produk yang tinggi, atau lingkungan kerja yang positif.
Tentu saja, angka-angka itu penting, namun fokus yang berlebihan pada angka-angka keuangan dapat membuat Anda lupa akan pentingnya ‘nilai’.
Ilmu manajemen memang bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dalam waktu singkat, dan semuanya dibarengi dengan ilmu lainnya, contohnya ilmu komunikasi. Ikuti training Public Speaking by Ongky Hojanto untuk dapatkan ilmu-ilmu manajemen dan komunikasi yang penting untuk bisnis Anda.
Ingin membaca artikel menarik lainnya seputar manajemen?
Bisa kunjungi website kami di www.publicspeakingacademy.co.id
Demikian saya Ongky Hojanto
Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Penulis Buku Best Seller
Founder Public Speaking Academy
Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga Bermanfaat !
Source:
Originally posted 2023-04-10 10:58:46.