10 Kesalahan Yang Sering Dilakukan HRD Selama Proses Rekrutmen

10 Kesalahan Yang Sering Dilakukan HRD Selama Proses Rekrutmen

“The hardest challenge being an HR is that sometimes you have to be the LAWYER, the JUDGE, and the HANGMAN.” – Hassan Choughari


Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking

Tidak ada yang bisa menjamin proses rekrutmen akan selalu berhasil, tetapi dengan mengetahui  hambatan dan potensi masalah yang mungkin Anda hadapi dapat membantu Anda untuk  menghindarinya, atau menanganinya jika muncul. Oleh karena itu, inilah 10 kesalahan yang sering dilakukan HRD selama proses rekrutmen !


Baca Juga : 5 Kesalahan Manajemen Yang Dilakukan Bisnis Startup

1. Deskripsi Pekerjaan Tidak Akurat

Jelaskan pekerjaan secara akurat dan jujur dalam iklan loker. Jika tidak, sangat kecil peluang menarik kandidat dengan kualitas dan kemampuan yang Anda cari. Uraian pekerjaan yang bagus bukan hanya daftar tugas, tapi harus menjelaskan tujuan keseluruhan peran, mengidentifikasi bidang tanggung jawab, dan menjelaskan keterampilan khusus yang diperlukan. Pastikan juga untuk tidak “menjual terlalu banyak” posisi, sehingga pelamar percaya bahwa ada banyak peluang padahal sebenarnya tidak ada.

2. Gagal Mengidentifikasi Bakat Yang Sudah Ada

Terkadang, kandidat terbaik bisa berada tepat di bawah hidung Anda! Dengan sistem rekrutmen internal, Anda bisa memangkas biaya dan waktu untuk iklan. Selain itu, karyawan yang sudah ada juga sudah terbiasa dengan proses, visi dan misi perusahaan, sehingga Mereka lebih cepat beradaptasi daripada Orang luar.

3. Terlalu Mengandalkan Wawancara

Beberapa manajer hanya menggunakan wawancara untuk mengevaluasi kandidat potensial, tetapi apakah ini metode terbaik? Dalam bukunya tahun 2015, Work Rules! eksekutif senior Google, Laszlo Bock mengatakan, “Sebagian besar wawancara hanya membuang-buang waktu,” karena pewawancara sebenarnya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencoba memastikan kesan yang Mereka buat terhadap pelamar dalam 10 detik pertama pertemuan. Ada banyak cara lain, seperti tes atau latihan untuk mengetahui bagaimana kinerja Mereka “dalam pekerjaan”.

4. Menggunakan Bias Bawah Sadar

Rekrutmen bergantung pada kemampuan pengambilan keputusan Anda, yang berarti Anda harus menghindari bias yang tidak disadari. Anda mungkin tanpa sadar mendiskriminasi kandidat tertentu demi orang-orang yang memiliki latar belakang, kelas sosial, etnis, usia, atau jenis kelamin yang sama dengan Anda. Untuk menghindarinya, mungkin Anda bisa membuat daftar kandidat secara anonim saat wawancara.

5. Mempekerjakan Orang Yang Kurang Berkualitas

Beberapa manajer takut merekrut seseorang yang lebih percaya diri atau berbakat daripada Mereka, karena Mereka merasa bahwa orang-orang tersebut dapat menjadi ancaman bagi posisi Mereka. Tetapi manajer yang cerdas tahu bahwa Mereka membutuhkan orang-orang cerdas untuk memperkuat tim. Mempekerjakan Orang yang lebih baik dari Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda sendiri dan memajukan bisnis juga.

6. Menolak Kandidat Yang Melebihi Kualifikasi

Menolak kandidat yang terlalu memenuhi syarat, baik karena alasan takut tersaingi atau karena takut Mereka akan bosan dan meninggalkan perusahaan demi tawaran yang lebih bagus di perusahaan lain. Padahal orang-orang yang sangat berpengalaman dan berbakat biasanya memiliki keterampilan dan kemampuan untuk membantu Anda mengembangkan tim, meskipun Mereka tidak bertahan lama. Dan untuk mendorong Mereka agar setia pada perusahaan, Anda harus menawarkan sesuatu yang bisa membuat Mereka bertahan, seperti peluang karir yang menjanjikan atau penghargaan.

7. Menunggu Kandidat Yang Sempurna

Anda mungkin memiliki gambaran tentang karyawan yang ideal, tetapi jika Anda terlalu mencari yang sempurna dan memakan waktu lama, langkah ini bisa membahayakan produktivitas tim. Anggota tim mungkin harus mengambil beban kerja ekstra atau bekerja lembur, yang dapat memengaruhi moral Mereka.

Alih-alih menunggu seseorang yang benar-benar cocok dengan posisi tersebut, biasanya yang terbaik adalah mempekerjakan Seseorang yang memenuhi sebagian besar persyaratan utama, sesuai dengan budaya perusahaan Anda, dan memiliki soft skill yang baik. Mereka dapat mengikuti training untuk meningkatkan skill Mereka sambil bekerja di perusahaan Anda.

8. Terburu-buru Merekrut

Kandidat yang sempurna mungkin tidak ada, tapi bukan berarti Anda harus terburu-buru mempekerjakan sembarang Orang. Pikirkan tentang berapa biaya, waktu dan uang untuk mempekerjakan dan melatih Seseorang, jika ternyata Orang tersebut tidak sesuai dengan posisi yang Anda butuhkan. Anda akhirnya harus mengulangi seluruh proses. Lakukan wawancara dua kali jika memang harus dan jika perlu, minta bantuan vendor untuk menjalani peran tersebut sampai Anda menemukan Orang terbaik.

9. Terlalu Mengandalkan Referensi

Seberapa besar Anda dapat mempercayai informasi pada resume ? Pelamar telah mencantumkan pengalaman dan kualifikasi yang sangat bagus dan Anda bisa memeriksa kebenaran detail yang Mereka berikan. Salah satu caranya adalah dengan meminta referensi. Namun, jangan terlalu mengandalkan referensi, karena pengalaman positif Seseorang di satu perusahaan tidak menjamin Mereka akan berhasil juga di perusahaan Anda. Dan referensi negatif dari perusahaan sebelumnya tidak menjamin juga Mereka tidak akan berkembang di perusahaan Anda.

10. Terlalu Berharap Banyak Pada Rekrutan Baru

Jangan berasumsi bahwa, berkat proses seleksi Anda yang ketat, kandidat yang terpilih bisa langsung bekerja sesuai dengan harapan Anda. Biasanya, pemula membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk beradaptasi penuh ke dalam tim dan mulai memberikan hasil yang signifikan.

Selama beberapa minggu pertama, penting untuk membantu Mereka beradaptasi dan buat Mereka merasa diterima di hari pertama, juga perkenalkan Mereka kepada anggota tim lain. Beri tahu Mereka bahwa Mereka dapat mengajukan pertanyaan dan meminta saran dari anggota yang lain.

Inilah 10 kesalahan yang sering dilakukan HRD selama proses rekrutmen. Untuk dapat menemukan tim yang sesuai dengan yang Anda butuhkan maka lebih bijaklah dalam melakukan proses rekrutmen.

Ingin membaca artikel menarik lainnya seputar manajemen?

Bisa kunjungi website kami di www.publicspeakingacademy.co.id 

Demikian saya Ongky Hojanto

Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan 

Penulis Buku Best Seller 

Founder Public Speaking Academy


Klik Disini : Bangkit dari kegagalan
Semoga Bermanfaat !

Source:

https://www.mindtools.com/a7pq037/10-recruitment-mistakes