Content Is The New Currency

Content Is The New Currency

Di era banjirnya informasi seperti sekarang ini, konten adalah yang utama. Hanya konten yang berkarakter yang bakal dicari. Shawn Parr, seorang blogger ahli Fast Company, mengatakan konten sebagai mata uang baru. Bagaimana bisa?


Public Speaking | Public Speaking Indonesia | Belajar Public Speaking | Content Is New Currency

Parr memberi ilustrasi dari sosok Winston Churchill, salah satu tokoh besar dalam Perang Dunia. Saat Inggris nyaris kalah pada tahun 1940, Churchill menggunakan bahasa Inggris sebagai salah satu strategi pertempuran. Dengan bahasa yang strategis itu, Churcill menyampaikan pidato dan retorika yang kuat dan disiarkan di seluruh Inggris dan dunia, termasuk wilayah yang diduduki NAZI. Sejarah akhirnya mencatat peran Churchill dalam memenangkan ideologi dengan kekuatan kata-kata.

Churchill boleh dibilang hebat. Khususnya, saat dia kehabisan amunisi untuk melawan Nazi di pembuangan, ia terpaksa bergantung pada kepiawaiannya menggunakan pidatonya. Konten menjadi kekuatannya. Konten pidato menjadi mata uang baru baginya. Ibarat merek, Churchill berhasil menjadi merek yang senantiasa dinantikan orang. Orang senantiasa berkumpul mengelilingi radio untuk mendengarkan pidatonya yang bernas dan berisi. Mereka ingin mendapatkan inspirasi dan semangat dari pidato Churcill. Mungkin Kita bisa membayangkan dengan sosok Soekarno pada masa  kemerdekaan.

Bayangkan bila Churchill hidup di era dengan segala rupa alat komunikasi seperti sekarang ini. Mungkin dia akan menjadi seorang blogger yang produktif yang isinya akan banyak dicari orang dan menjadi laman yang paling dikunjungi di internet.  Ia juga akan aktif di Twitter dengan follower berjibun yang ingin memperoleh sesuatu dari yang ia tulis di halaman 140 karakter tersebut. Churchill telah menggunakan konten berkarakter sebagai senjata rahasianya. Konten adalah mata uang baginya dan menjadi sarana menggerakkan sebuah bangsa untuk aksi.


Baca Juga : Memahami Komunikasi Interpersonal

Apa yang bisa dipelajari dari Churchill?

Para pemimpin sekarang bisa belajar dari Churchill bahwa dengan pilihan kata yang tepat yang disampaikan dengan ketulusan dan gairah, orang bisa  menggerakkan orang lain dan berdampak positif. Mereka bisa memengaruhi semangat kerja karyawan, menguatkan hubungan dengan konsumen, dan berdampak pada harga saham.

Komunikasi yang agung adalah seni dan ilmu yang layak diperlakukan sebagai salah satu mata uang yang paling berharga dalam organisasi. Komunikasi  otentik berasal dari jiwa perusahaan.

Mendapatkan tim eksekutif yang bisa memahami implikasi dari komunikasi agung tersebut merupakan peluang besar untuk inovasi bagi perusahaan. Ini tidak hanya berdampak pada karyawan, tapi juga pelanggan dan stakeholder perusahaan lainnya.

Konten ini menjadi kunci dalam komunikasi yang sedang tren sekarang melalui media sosial.  Konten yang kusam tak lain ibarat percakapan yang membosankan. Memang dunia digital memudahkan Kita untuk berkontribusi dalam percakapan, baik dengan opini, cerita, gambar, maupun video. Namun di tengah banyaknya konten itu, tak mudah untuk menarik perhatian kalau komunikasi Kita tidak berkonten dan konten Kita tidak berkarakter.

Sebab itu, konten harus memiliki isi yang relevan, menarik, dan bermakna. Sekarang ini, orang menanggapi konten yang dinamis dan menghibur. Sebab itu, pastikan konten komunikasi relevan dan juga memukau.

Nah, konten adalah raja. Dan, _content is the new currency!

Di kutip dari https://www.marketeers.com/content-is-the-new-currency/

Ingin membaca artikel menarik lainnya ?

Bisa kunjungi web Kami di publicspeakingacademy.co.id

Demikian Saya Ongky Hojanto

Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan

Penulis Buku Best Seller

Founder Public Speaking Academy


Klik Disini : Bangkit dari kegagalan

Semoga bermanfaat !

Originally posted 2023-07-20 11:17:35.