Compliance Management (2)
Corporate Governance | Pernah saya sharing artikel Compliance Management (1), berikut ini saya sharing bagian ke 2 (meskipun masing-masing artikel berdiri sendiri). Sementara itu ilmu dan skills Compliance sudah berkembang lebih lanjut menjadi Governance Risk Compliance (GRC). Dalam artikel ini akan saya kemukakan secara singkat sedikit asal mulanya kebutuhan dan keharusan Manajemen Kepatuhan yang dalam bahasa Inggris disebut Compliance Management.
Beberapa industri atau perusahaan yang terus maju tentu mementingkan mengikuti kemajuan pemikiran manajemen, dan tentu saja mengikuti perkembangan secara digital. Namun ada juga industri/perusahaan yang merasakan menjadikan masalah (problem) dengan keharusaan mengikuti perkembangan dan mengalami kesulitan atau menghadapi problem, maka bertanya apakah memang benar perlu memahami dan melaksanakan Manajemen Kepatuhan? Sesungguhnya kita tahu bahwa problem itu selalu ada dan akan timbul terus.
Marilah kita merenungkan apa yang pernah dikatakan/ditulis oleh Albert Einstein (1879 -1955): “It’s not that I’m so smart, it’s just that I stay with problems longer,” yang bermakna bahwa seyogyanya agar kita menghadapi problem lebih tekun (untuk mendapatkan pemecahannya, jalan keluarnya). Maka kita juga sadar bahwa untuk patuh mengikuti peraturan, perundang-undangan, kewajiban dan ketentuan apapun, kita perlu menekuninya.
Secara gamblang Manajemen Kepatuhan sebenarnya adalah melaksanakan disiplin yang dalam praktek industri dimulai dengan “time management” kemudian dikembangkan menjadi manajemen produktivitas diri yang antara lain membahas dan mengharuskan mengikuti alur: directing, planning, acting, recovering dan improving. (Referensi Buku “The Flow of Productivity” G. Suardhika, Penerbit: Sawo Andal Prima, 2019). Dari pengalaman mengamati perkembangan manajemen industri segi improving kemudian lebih dimengerti sebagai change management, yang berkembang lagi ke adaptive ability dan agile actions. Maka bila kita ikuti flow of productivity demikian diharapkan kita dapat memberikan pencerahan dan aktivitas bergerak maju terus, berkembang, dan sanggup dalam problem solving.
Memang, leader who leads by example harusnya selalu siap dalam memecahkan problem (masalah dan tantangan) dan dalam kemajuan cara berpikir agar sesuai tuntutan zaman,
maka Compliance Management dalam dekade terakhir berkembang menjadi Governance Risk Compliance Management dimana skills yang perlu diasah terus meliputi :
1. Governance, sebagai budaya tatakelola perusahaan yang baik
2. Risk, harus menguasai Manajemen Risiko (bukan hanya risiko investasi) lebih banyak adalah risiko menghadapi tantangan perubahan suasana bisnis yang cepat berubah
3. Compliance, mempraktekan kepatuhan mengikuti disiplin dan peratuan serta hukum berbisnis yang benar dan tepat waktu, karena asal kata kepatuhan adalah taat mengikuti segala peraturan yang sudah ditentukan.
Mari belajar terus, hadapi problem untuk mendapatkan jalan keluarnya
yang terbaik. Siap memfasilitasi GRC Management.
Ludwig Suparmo; Strategic Communication Specialist; Lead Trainer:
Compliance Management; Crisis, Issue & Risk Management; Business
English.